0
Membiasakan Anak Berjilbab Sejak Kecil
Posted by Unknown
on
19.09
Begitu masuk
masa baligh, pada anak perempuan berlangsung lebih awal yakni 9-12 tahun,
seorang anak mulai dibebani dengan hukum syara’ (mukallaf). Amal
dan dosa mereka dihisab. Agar saat baligh mereka telah siap menjalankan
hukum syara’, mereka perlu dilatih dan dibiasakan menjalankannya sedari
kecil. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika
seorang anak telah mampu membedakan tangan kanan dan kirinya maka
perintahkanlah ia untuk melakukan shalat.” (HR Thabrani).
Begitu juga
beliau SAW bersabda: “Perintahkan anakmu shalat usia 7 tahun, dan bila telah
berusia 10 tahun pukullah bila ia mengabaikannya .” (HR Abu Dawud, Tirmidzi
dan Daruquthni)
Dari
perintah membiasakan anak shalat saat usianya belum menginjak baligh, dapat diambil
analogi bagi pembiasaan hukum-hukum syara’ yang lain. Telah masyhur
bahwa para shahabat mengajarkan anak-anak mereka berpuasa saat mereka masih
kecil, sampai-sampai mereka membuatkan mainan dari wol agar anak-anak bisa
bermain sampai tiba waktu berbuka (HR Bukhari –Muslim).
Dari apa
yang diperintahkan Rasulullah SAW dan apa yang dilakukan para shahabat, maka
pembiasaan bagi anak dalam menjalankan hukum syara’ adalah hal yang harus kita
lakukan. Tanpa adanya pembiasaan di awal, dikhawatirkan anak akan merasa
berat menjalankan hukum syara’ saat usia mereka masuk baligh. Sementara
mereka telah dikenai dosa ketika meninggalkan kewajiban-kewajiban syara’.
Pembiasaan
Upaya
pembiasaan mengenakan jilbab dan kerudung bagi anak-anak dapat dilakukan secara
bertahap. Pertama, tentu perlu adanya teladan dari orang tuanya.
Anak-anak akan merasa gembira meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya,
terutama anak perempuan meniru ibunya. Untuk kenyamanan anak perlu kita
pertimbangkan bahan jilbab dan kerudung yang akan dikenakan, misalnya bahan
kaos yang dingin dan menyerap keringat.
Setiap kali
membawa anak keluar rumah, orang tua dapat mengajak anak mengenakan
kerudungnya. Bila anak tidak mau orang tua tidak perlu memaksa.
Begitu pula bila di tengah perjalanan anak kegerahan atau tidak nyaman, dapat
kita lepaskan dulu kerudungnya. Inti dari latihan ini adalah membuat anak
merasa nyaman, bukan membuatnya merasa bahwa jilbab dan kerudung
menyusahkannya.
Pemaksaan
orang tua dapat berakibat anak malahan menjadi tidak nyaman dengan jilbab dan
kerudungnya sehingga ia cenderung untuk meninggalkannya bila di luar pengawasan
orang tua. Bila anak sudah menjelang baligh, kita perlu menyampaikan kepada
mereka dalil-dalil wajibnya jilbab dan kerudung sehingga mereka kuat berpegang
pada hukum. Bukan melakukan sesuatu yang sifatnya dogma semata.
Upaya ini senantiasa kita iringi dengan penanaman akidah yang kokoh pada anak,
sehingga yang muncul adalah kesadaran dan bukan keterpaksaan.
Kesulitan yang kita alami dalam proses pembiasaan
anak mengenakan jilbab, insya Allah kelak akan berbuah manis di hadapan Rabb
kita. Mengajarkan anak mengenakan jilbab, akan menjadi ilmu
bermanfaat. Selama anak kita berjilbab, pahalanya akan terus mengalir,
sekalipun kita sudah berselimut tanah di dalam kubur. Insya Allah.www.elrahma-jabar.com
Posting Komentar